Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Kisah Ketika Suluh Indonesia Menulis Berita Yang Menyinggung Sukarno

Jakarta - Terkenal sebagai media professional Sukarno, namun tak selamanya Sulindo manut kepada Si Bung Besar. Presiden Sukarno dikenal sangat akrab dengan para wartawan. Keakraban itu diperlihatkannya dengan selalu mengadakan sarapan pagi khusus bersama beberapa wartawan dari berbagai koran terkemuka. Satya Graha dari Suluh Indonesia (Sulindo) adalah salah satunya. "Saya ingat waktunya setiap hari Rabu pagi. Jam 7 kita harus sudah ada di meja makan Istana,"ungkap lelaki kelahiran Blitar pada 5 Agustus 1931 itu. Sekitar awal 1954, Satya seperti biasa mendapatkan undangan sarapan dari Presiden Sukarno. Pagi betul dia sudah berada di gerbang Istana Merdeka. Namun baru saja dia memasuki pintu, tiba-tiba seseorang memanggilnya. Ternyata Kolonel Sugandhi, ajudan pribadi Sukarno. "Hai, kau dari Sulindo kan?"tanya Sugandhi. "Iya betul, Mas. Memang kenapa?" "Apa yang kalian lakukan kepada, Bapak?!"tanyanya dalam nada geram. Awalnya S

Kisah Cerita Ketika Seorang Agen CIA Yang Berhasil Memasuki Istana Pada Masa Sukarno

Jakarta - Kegandrungan Bung Karno kepada perempuan cantik dimanfaatkan telik sandi Amerika untuk masuk Istana Merdeka. Tiba-tiba saja Istana Merdeka berubah menjadi lebih bergairah. Berbagai kegiatan seni digiatkan terutama pertunjukan tari. Bukan rahasia lagi jika pada pertengahan 1965 itu, perhatian Presiden Sukarno tengah tertuju kepada seorang mahasiswi Amerika Serikat yang mengaku tengah meneliti kebudayaan Jawa di Indonesia. "Namanya Pat Price,"ungkap Willem Oltman dalam bukunya Di Balik Keterlibatan CIA: Bung Karno Dikhianati? Selain cerdas dan intelek, Pat merupakan seorang perempuan yang sempurna secara fisik. Bukan hanya orang-orang biasa yang ada di Istana saja yang mengatakan itu, namun juga seorang Guntur Sukarnoputra pun mengakui kecantikan dan kemolekan gadis Amerika tersebut. "... Kulitnya kuning, hidung mancung, mata biru semu hitam, rambut hitam kecoklat-coklatan pekat, bibir merekah merah jambu ... Dengan tinggi yang semampai (kira-kira)

Sebuah Amanat Soekarno Kepada Ibrahim

Jakarta - RATUSAN foto hitam-putih milik almarhum Letnan Jenderal (Purn) Ibrahim Adjie itu berbicara banyak. Dari foto-foto tersebut, nampak tersua bukti betapa dekatnya hubungan antara Presiden Sukarno dengan Panglima Kodam Siliwangi ke-9 itu. Rata-rata foto Adjie dengan Sukarno memperlihatkan mereka tengah tertawa gembira atau sedang berdiskusi serius. "Hubungan antara Papi dengan Bung Karno itu sudah seperti anak dengan bapak saja,"ungkap Bondol Ismail Adjie (74 ), putra tertua Ibrahim Adjie. Salah satu bukti kongkret kepercayaan Sukarno kepada Adjie adalah surat yang berisi amanat dari sang presiden yang dikirimkan tiga hari usai Gerakan 30 September beraksi. Selain Adjie, dalam surat berkop "Adjudan Presiden" itu, Bung Karno pun menyebut juga nama Marsekal Muda (Udara) R.H.A. Wiriadinata, Inspektur Jenderal Markas Besar Angkatan Udara Republik Indonesia (Mabes AURI). Anakda I. Adjie, Kodam VI Harap kerdja-sama sebaik-baiknya dengan sdr.Wiriadi

Kisah Cinta Rara Oyi yang di Perebutkan Oleh Anak dan Ayah Raja Mataram

thelittlebabylove.blogspot.com -  Saat Kerajaan Mataram Islam dipimpin oleh Amangkurat I, hiduplah seorang gadis bernama Rara Oyi Waktu itu sang raja baru saja kehilangan permaisurinya, Ratu Mas Malang, yang meninggal diduga karena diracuni orang-orang di sekitarnya. Sejak pertama kali bertemu Oyi, Amangkurat I langsung ingin menjadikannya permaisuri. Namun pada waktu itu sang gadis baru berusia 11 tahun dan terlalu kecil untuk dipinang. Oleh karena itu Amangkurat I meminta salah seorang mantrinya, Ngabei Wirareja , untuk mengurus sang gadis hingga remaja. Singkat cerita, Rara Oyi tumbuh remaja. Namun bukannya menjaga diri dari laki-laki lain demi menjadi permaisuri Amangkurat I, dia justru jatuh cinta pada Pangeran Anom, yang tak lain merupakan putra sang raja itu sendiri. Dari sinilah kekacauan dimulai. Pangeran Anom Jatuh Cinta pada Rara Oyi. Sejak pertama kali bertemu, Pangeran Anom memang langsung jatuh cinta pada Rara Oyi. Bahkan dalam bukunya yang berjudul "Babad Tanah Jaw