Mengenal Alat Musik Tradisional Kolintang, Yang Berasal dari Minahasa Sumatera Utara

Jakarta - Kolintang adalah alat musik tradisional yang berasal dari Minahasa, Sumatera Utara. Alat musik ini terbuat dari kayu dan dimainkan dengan cara dipukul. Dilansir dari Alat Musik Tradisional Nusantara karya Akhmalul Khuluq, jenis kayu yang biasa digunakan untuk kolintang adalah kayu telur, bandaran, wenang, kakanik, atau kayu ringan dan padat lainnya.

Serat kayu yang digunakan harus tersusun sedemikian rupa membentuk garis sejajar. Menurut Khuluq, permainan kolintang memiliki hubungan yang erat dengan kepercayaan tradisional masyarakat Minahasa.

Alat musik ini biasa dimainkan saat upacara-upacaa adat serta ritual yang berhubungan degan pemujaan arwah leluhur. Dilansir dari Alat Musik Kolintang Produksi Irama Nusantara di Desa Pesapen Kecamatan Wiyung Surabaya karya Masruroh, tangga nada pada kolintang adalah pentatonis.

Namun seiring perkembangan dan kreasi dari perajin, alat musik ini juga menggunakan tangga nada diatonis. Kreasi tersebut dilakukan untuk membuat kolintang menjadi lebih universal.

"Terjadinya revolusi susunan nada pada ala musik kolintang membuat perkembangan dan perubahan pada fungsi dan peminat alat musik kolintang,"tulis Masruroh.

Lagu yang dimainkan menggunakan alat musik ini pun mengalami perubahan. Jika dulu lagu-lagu yang dimainkan adalah lagu daerah, maka kini hampir semua jenis lagu dapat dimainkan dengan kolintang

Cara memainkan kolintang

Kolintang adalah alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik ini termasuk ke dalam alat musik pukul bernada. Menurut Masruroh, kolintang masuk ke dalam keluarga marimbaphone tradisional dari Sulawesi Utara.

Alat musik ini telah dimodifikasi dalam berbagai bentuk dan penampilan dengan melodi kromatik. Marimbaphone adalah alat musik perkusi yang terdiri dari satu collection batang kayu yang dipukul dengan palu karet.

"Teknik memainkan chord dalam kolintang satu stik tangan kanan dan dua stik tangan kiri," tulis Putra dalam jurnalnya yang berjudul Eksistensi Musik Kolintang Kayu dalam Kehidupan PIKPP di PT Pursi Palembang Sumatera Selatan.

Kolintang juga memiliki partitur dengan not angka dan balok. Partitur tersebut dibuat untuk memudahan pemain dalam menampilkan sebuah lagu. Kolintang melodi dimainkan oleh dua orang, salah satunya memainkan melodi inti lagu, dan yang lainnya memainkan harmoni lagu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengetahui Kisah Dibalik Puisi Karawang-Bekasi, Menuai Perdebetan Dengan Serdadu

Mengetahui Dukuh Kedaton di Mojokerto, Diyakini Sebagai Istana Majapahit

Kisah dan Sejarah Tentara PETA, Tentara Pertama Indonesia yang Mempertahankan Kemerdekaan